![]() |
dok. pribadi |
Kisah ini seputar dalam perbukuan yang saya geluti, tentang jual beli buku, jasa permintaan untuk dicarikan buku.
Saya bukan penipu, saya penyuka buku. Saya pun bertekat hidup menggeluti dunia buku. Salah satunya, menjual buku (secara online), membantu siapa saja yang butuh koleksi buku, bacaan buku, referensi buku, pengadaan buku, dan apa saja tentang buku.
Meski menjulan buku, tidak semua genre buku saya miliki. Maka tidak sedikit buku yang belum saya miliki, tetapi ada orang yang mencarinya dan menginginkannya, maka saya menawarkan diri membantu mencarikan. Berkeliling ke berbagai penerbit, toko buku, rekan jual buku, bahkan bazar buku. Itu saya lakukan dengan senang karena saya memang suka buku.
Sekali lagi, saya bukan penipu, saya penyuka buku.
Ada banyak kisah yang saya alami dalam menjalani kegemaran dalam dunia buku. Salah satunya, akan saya kisahkan berikut ini.
Suatu ketika, ada seseorang yang kirim WA kepada saya, menanyakan buku bunga rampai dengan judul "bla bla". Pada tahun 2012-an saya memang memiliki stok buku tersebut lumayan banyak, sebab bekerja sama langsung dengan penerbitnya. Sekarang, sudah lima tahun berlalu, stok buku itu sudah habis. Saya hanya punya satu sebagai koleksi pribadi, karena di dalamnya kebetulan memuat tulisan saya.
Kepada orang itu, sebut saja si "Fulan" saya membalas WA-nya: mohon maaf sekali, bahwa buku tersebut stoknya sudah kosong. Kecuali hanya ada satu milik pribadi.
Tetapi, dia menginginkan dengan sangat untuk memiliki buku tersebut. Sebab, di dalam buku itu ternyata juga memuat karyanya (mungkin dia baru mengetahui). Tak ada pilihan lain, karena dia menunjukkan keinginannya untuk memiliki buku tersebut, saya mengatakan: kalau memang mau, saya bisa bantu mengcopykan, dengan bentuk yang sama persis (kertas, isi dan cover). Dia pun sangat bersepakat untuk saya copykan.
Hampir setiap hari sejak itu, dia menghubungi saya via WA, menanyakan tentang selesai-tidaknya buku tersebut. Dia juga selalu meminta agar saya melihat tulisan yang beratas nama dirinya--untuk memotret, lalu mengirimkan foronya. Padahal, sudah saya sampaikan, buku selesai sekitar empat-lima hari berikutnya. Rasa-rasanya, orang itu sudah tidak sabar mendapakan buku yang didamba-dambakannya. Maklumlah, buku tersebut memuat tulisannya, pikir saya.
Empat atau lima hari berselang, copy buku tersebut selesai. Saya mengabarinya. Dia pun membalas dengan pesan tak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, yakni meminta saya memotret tulisan yang beratas nama dirinya. Saya memotret semua, mulai daftar isi, hingga beberapa judul puisi miliknya, dan mengirimkan foto itu via WA.
Selanjutnya, saya mengirimkan biaya copy dan biaya kirim ke alamat tujuan yang dia berikan (ke Jember). Dia pun meminta nomor rekening saya. Saya telah mengirimkannya. Dia mengatakan, hari itu akan ditransfer. Pada hari itu pula, ternyata dia belum mengirimkan uang sebagai ganti biaya copy dan ongkos kirim. Baiklah, barangkali dia sedang sibuk, pikir saya.
Dua atau tiga hari berikutnya, dia belum juga mengirimkan uang. Bahkan sampai-sampai saya lupa, setelah melewati satu bulan bahwa dia pernah meminta bantuan saya untuk mengcopykan dan memotret tulisannya tersebut. Saya baru ingat pada saat ada orang lain menanyakan buku yang sama.
Maka, saya menghubungi si "Fulan" dan menanyakan, bagaimana dengan buku "bla bla" yang dipesan. Jadi dikirim atau tidak? Tanya saya, karena dia masih belum mengirim uang. Dia menjawab, "Jadi, besok saya transfer."
Keesokan paginya, dia pun belum juga mengirim uang. Sampai kisah ini selesai ditulis, pun dia tak ada kabar. Sehingga, saya berburuk pikir, bahwa sebenanrnya orang itu tak berniat baik atas niat baik saya membantu dirinya.
Sekali lagi, saya bukan penipu, saya sekadar penyuka buku.
Jogja, 19.02.2017
0 comments:
Post a Comment