Oleh: Marsus
Manusia hidup di dunia diberi tanggung jawab, baik pada diri sendiri, keluarga, sosial-masyarakat, lebih-lebih kepada Tuhan. Akan tetapi, hal itu sering tanpa sadar kita abaikan. Terutama tanggung jawab dalam beribadah kepada Tuhan. Padahal, semua kewajiban tersebut mempunyai implikasi dalam kehidupan dunia maupun kelak di akhirat.
Manusia hidup di dunia diberi tanggung jawab, baik pada diri sendiri, keluarga, sosial-masyarakat, lebih-lebih kepada Tuhan. Akan tetapi, hal itu sering tanpa sadar kita abaikan. Terutama tanggung jawab dalam beribadah kepada Tuhan. Padahal, semua kewajiban tersebut mempunyai implikasi dalam kehidupan dunia maupun kelak di akhirat.
Penyebab kelalaian tanggung jawab dikarenakan banyak
faktor. Aktifitas yang sibuk dan padat bisa menjadi salah satu alasan kenapa seseorang
meninggalkan kewajiban beribadah. Bukan saja lupa menunaikan ibadah, terkadang sampai
lupa untuk bercengkrama dengan keluarga (hlm.7). Jika kita perhatikan, sebenarnya
di luar sana masih banyak orang yang lebih sibuk, namun tetap mampu
melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban kepada keluarga dan Tuhannya.
Kehadiran buku ini mengajak kita untuk merenung dan
intropeksi diri, bahwasanya manusia hidup di dunia tidak abadi. Kematian yang
disandangkan kepada kita tidak ada yang tahu. Bila Tuhan berkehendak mengakhiri
hidup seseorang, sudah barang tentu dalam sekejap nyawa kita akan terlepas dari
raga. Meskipun di antara kita ada yang dikaruniahi umur panjang, bukankah tidak
ada salahnya bersikap mawas diri untuk memperoleh pintu taubat sejak dini dari
Yang Maha Kuasa.
Oleh karena itu, sebelum malaikat Izrail Bilang,
"Ini hari terakhirmu" marilah bersama-sama memperbaiki diri,
melaksanakan tanggung jawab kepada sesama manusia dan Tuhannya (hlm.27). Dengan
tanggung jawab yang senantiasa kita lakukan, maka bukan hanya keselamatan di
akhirat,– di dunia pun akan mendapat
kemuliaan.
Buku ini memberi diskripsi-gagasan agar Pembaca terangsang
untuk berperilaku lebih baik ke depan. Dengan ungkapan motivasi yang
menginspirasi, penulisnya berusaha mengajak kita pada kebajikan.*)
Diskripsi Buku:
Judul: Izrail Bilang, Ini
Hari Terakhirku
Penulis: Ahmad Rifa’i Rif’an
Penerbit: Mizania
Cetakan: I, Mei 2017
Tebal: 134 hlm
ISBN: 978-602-418-165-9
ISBN: 978-602-418-165-9
Sumber: Kedaulatan Rakyat, 3 Juni 2017.
0 comments:
Post a Comment