Keniscayaan seorang perempuan dan laki-laki adalah saling melengkapi. Tuhan mengaturnya dengan cara perjodohan atau pernikahan. Dalam menentukan pasangan, seseorang sering kali melampaui pahitnya perbedaan. Sehingga ketika terpaksa menjalani pernikahan tanpa dasar kasih sayang dan kometmen yang kokoh, maka konsekuensinya adalah perceraian. Pada saat inilah pernikahan yang esensinya saling melengkapi dan meraih kebahagiaan terkadang akan pudar, bahkan bisa berbuah dendam dan permusuhan.
Memilih pasangan adalah hal utama sebelum memutuskan menikah.
Buku ini memberikan gagasan dan langkah dalam memilih pasangan. Secara
konseptual terdapat tiga poin penting yang perlu dilakukan. Pertama, Mirroring, merupakan tahap awal bagaimana seseorang mengenal diri sendiri sebelum mengenal orang lain atau pasangan (hlm.11). Artinya sebelum
memilih seorang pasangan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa kelebihan
dan kekurangan diri kita sendiri, apa yang menjadi potensi dan kebutuhan kita? Dengan mengenali diri terlebih dahulu, maka akan lebih mudah
memilih pasangan hidup
yang sesuai dengan diri kita.
Kedua, Matching, mengenali pasangan. Proses ini adalah upaya mencocokkan diri kita dengan pasangan (hlm.12). Kelemahan dan kelebihan yang melekat dalam diri seseorang supaya bisa sempurnah ketika bersatu dengan pasangan. Ia dapat mendukung dan menguatkan potensi yang dimiliki. Pasangan yang dipilih bisa saling menutupi kekurangan masing-masing. Sehingga pernikahan benar-benar akan menuai keberkahan.
Ketiga, Completing, merupakan tahap
terakhir atau penyelesaian. Pada tahap ini seseorang dan pasangannya bisa
saling meyakinkan dan menutup keraguan yang
mungkin terjadi. Tahap ini menuju pada langkah serius dimana keluarga
masing-masing sudah harus dilibatkan (hlm.13). Dengan keyakinan yang kokoh antara seseorang dan pasangannya,
maka akan mendorong keluarga untuk mendukung niat baik menuju pelaminan.
Terlepas dari tiga konsep di atas yang bersifat
jasmaniah, kita juga perlu ikhtiar secara batiniah. Dalam
arti melihat kecocokan pasangan bukan saja melalui sudut pandang
materiil, tetapi
juga melalui
mata batin kita dengan beristikhara, meminta
restu dan keberkahan pada
Yang Maha Pengasih. Buah dari ikhtiar ini adalah kemantapan hati dan keteguhan
prinsip serta tanggung jawab dalam menjalani hidup bersama pasangan.
Ikhtiar menjadi bagian terpenting, karena pernikahan adalah langkah terakhir
dalam mengakhiri kesendirian
(jomlo) dan merupakan awal menjalani
hidup dengan pasangan.
Oleh karena itu pertimbangan
mendalam sebelum melakukan akad nikah ada
baiknya melakukan istikhara dengan
pikiran baik dan logika seimbang (hlm.145). Memutuskan menikah tidak semata hanya karena
kepentingan tertentu, karena pasangan
cantik atau tampan dan kaya, atau karena
paksaan orang tua.
Tujuan pernikahan hakekatnya adalah menyempurnakan ibadah,
bukan semata karena
nafsu cinta belaka. Dengan pernikahan seseorang dapat meraih
kesenangan lahiriah maupun batiniah. Ia sebagai salah satu
media untuk meraih ridha Allah.
Diskripsi buku:
Judul: Jodoh Pilihan Hati
Penulis : Ikhsanul Kamil & Foezi Citra Cuaca
Penerbit: Mizania
Cetakan: I, Maret 2017
Tebal: 237 hlm
ISBN: 978-602-418-099-7
Sumber: Radar Surabaya, 23 Juli 2017.
Sumber: Radar Surabaya, 23 Juli 2017.
0 comments:
Post a Comment