Pos Xpress ke Bandung

Arsip pribadi
Kamis 01-12-2016, sekitar pukul 09.30 wib, saya mengirimkan sebuah surat penting ke Bandung. Karena bersifat penting dan mendesak, saya meminta agar dikirim via pos tercepat. Selisih waktunya, kalau pos biasa (kilat khusus 3-4 hari), kalau pos xpress hanya satu hari sampai. Begitu penjelasan karyawan Pos Indonesia di suatu daerah Jogja.

"Baiklah, Pak, yang xpress saja. Berapa biayanya?"

"Rp33.000." Jawab Bapak berbaju oren itu.

Krek krek krek kre...

Resmilah amplop berisi enam lembar surat penting itu dikirim pada 01-12-2016, jam 09:57:07 wib.

Karena via Xpress katanya satu hari sampai, esok paginya sekitar siang menjelang sore, saya lacak via nomor resi pos tersebut. Hitungan saya, tanggal 1 Desember hari itu langsung dikirim, kalau tidak siang (karena saya memaketkan terhitung pagi), minimal sore harinya. Dan otomatis, hitungan sehari pada tanggal 2 Desember, selambat-lambatnya sore atau menjelang malam.

Namun, saat saya lacak, surat tersebut dilaporannya belum sampai. Lantas saya cek lagi untuk kedua kalinya agak sore, masih juga belum ada laporan sampai. Khusnuddzan saja saat itu. Saya pikir, mungkin surat sudah sampai, namun laporan belum terinput.

Besok paginya pada tanggal 3 Desember, saya kembali memastikan, sampai-tidaknya surat tersebut. Tapi, sayang, laporan onlinenya masih belum ada perubahan. Saya masih khusnuddzan saja sebagimana sebelumnya.

Malam hari sekitar waktu magrib, saya kembali cek, dan alhamdulillah, laporan onlime sudah tertulis sampai. Surat diterima oleh orang serumah dengan atas nama: Nurasiyah (nama samaran) pada 3 Desmber 2016, pukul 15:09:01. Yang artinya, paket tersebut bukan terhitung satu hari, namun dua hari (tanggal 1 pagi dikirim, tanggal 3 sore baru sampai).

Baiklah, tidak apa. Malam itu saya hubungi orang yang dikirimi surat penting tersebut. Saya bilang kalau surat yang saya kirim sudah sampai. Diterima oleh Nuasiyah, orang serumah. Namun, sayang sekali, jawabannya sungguh-sungguh mengagetkan.

"Siapa ya (Nurasiyah) itu?" Jawabnya.

"Keterangannya dia adalah orang serumah." Kata saya, melampirkan foto screen shoot laporan pos online.

"Oke, saya cari dulu." Jawab orang tersebut.

Percakapn via medsos selesai. Saya kembali khusnuddzan, surat itu sudah pasti sampai. Barangkali saja, yang menerima pakai nama lain, atau si kurir keliru menyebut nama.

****

"Dik, surat kiriman tetap tidak ketemu. Sudah ditanya ke beberapa orang. Sementara saya dikasi deadline hari ini."

Seseorang itu mengirim pesan pada saya. Sontak, saya terlonjak. Sore dengan gerimis lebat itu, saya langsung mengeluarkan motor, pergi hujan-hujanan ke kantor pos.

Di kantor pos, saya menceritakan kronologi pengiriman surat tersebut.

"Harus besok pagi, Mas. Ini sudah sore, biasanya untuk melacak kurir harus ke pos pusat juga."

"Apa di sini tidak bisa Pak, mengusahakan lacak kurir dan nomor telponnya?"

"Di sini juga harus telpon dulu ke pos pusat. Pos pusat juga akan menghubungi pos alamt tujuan paket tersebut."

"Kalau ke pos pusat, brati bisa diusahakan, Pa?" Saya masih maksa.

"Iya, ke pos pusat saja. Tapi di sana tetap masih harus tanya dulu ke pos alamat tujuan."

"Duh, ini suratnya diperlukan hari ini terakhir, Pak. Makanya kemarin saya paket pakai xpress. Apa tidak bisa dari sini langsung menghubungi pos pusat, Pak?"

"Iya, bisa, Mas. Tapi kamu langsung jelaskan sendiri ya. Sini masuk, ini nomor telponnya."

Saya pun diberi gagang telpon yang telah terhubung ke admin pos pusat.

"Hallo, selamat sore (bla bla bla...)" suara perempuan diudara sana.

Saya pun ceritakan lagi kronologi pengiriman paket surat itu. Petugas pos pusat tersebut meminta rincian paket: isi paket, berat, nama dan nomor penerima, nama dan nomor pengirim, serta nomor resi.

Lantas saya tanya, seberapa lama saya bisa mengetahui info tentang paket surat saya?

Namun, sayang sekali kata petugas pos pusat itu tetap harus menunggu informasi dari pos alamt tujuan. Dan itu dimungkinkan besok pagi.

Baiklah, saya tidak bisa berbuat banyak. Saya hanya mengharap, semoga malam ini nasib surat sersebut dapat menemukan beruntung bagi pengirimnya. Amin.

Maghrib, 6 Desember 2016.

*Terimakasih sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Kak Hendri Attan dan Kak Mahwi Air Tawar, yang telah banyak meluangkan waktu membantu saya.

0 comments: